Sabtu, 02 Mei 2020

STAY AT HOME dan WORK FROM HOME


STAY AT HOME dan WORK FROM HOME



"Stay at Home"  dua kata yang saat ini sedang di dengung dengungkan oleh pemerintah,semua lapisan masyarakat harus mentaati dua kata itu,bukan tanta alasan ini semua karena pandemi Corona yang dengan tiba tiba datang dari daratan Cina dan secara tiba tiba mengubah pola kehidupan di dunia ini.Begitu juga dengan dunia pendidikan ,harus berputar pola hingga 180 derajat.
Pembelajaran pola tatap muka menjadi hal yang tidak mungkin dilakukan,dengan situasi seperti ini pembelajaran hanya bisa dilakukan dengan pola jarak jauh ,aring atau online.
Pembelajaran online atau daring bukan merupakan hal baru didunia pendidikan,pola pembelajaran ini sudah menjadi hal biasa bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan jarak jauh itupun hanya sebagian kecil .
sebelumnya  Dilansir Republika, Kemenristekdikti mendorong perguruan tinggi dalam negeri untuk mulai menerapkan perkuliahan jarak jauh secara daring (online). 

Perkuliahan jarak jauh menjadi program agar perguruan tinggi dalam negeri tetap dapat eksis memasuki perkembangan pendidikan era revolusi industri 4.0.

Dengan menerapkan kuliah jarak jauh, perguruan tinggi tak hanya memungkinkan menambah mahasiswa, namun juga mendorong mahasiwa dari negara lain untuk turut serta bergabung.

Adanya kuliah jarak jauh juga makin membuka ruang bagi masyarakat untuk bisa mengenyam bangku perguruan tinggi, tanpa harus merasa khawatir tak diterima perguruan tinggi lantaran kuota kursi mahasiswa baru telah melampaui batas.

Melalui Program Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA), Kemenristekdikti memberikan peluang bagi mahasiswa dari satu perguruan tinggi tertentu untuk dapat mengikuti suatu mata kuliah bermutu tertentu dari perguruan tinggi lain. Hasil belajarnya dapat diakui sama oleh perguruan tinggi dimana mahasiswa tersebut terdaftar.

Dalam artian pembelajaran online atau daring bisa dilakukan dengan berbagai prosedur dan tata cara pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Dan pada saat ini Pembelajaran daring atau online yang sebelumnya menjadi hal baru bahkan awam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia harus dan wajib dilakukan dengan segala kesiapan yang amat sangat minim.Ini merupakan tantangan yang amat besar bagi kami para pendidik di jenjang pendidikan dasar.

Dengan kesiapan yang kami punya kami para pendidik di sekolah dasar  berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi pola pembelajaran yang baru ini. Begitu pula yang terjadi di sekolah dasar khususnya di UPT SD Negeri 150 Gresik atau SDN 2 Driyorejo.Sebagai Kepala Sekolah saya berusaha membuat planing pembelajaran pada semua jengjang Kelas.

Diawali dengan koordinasi bersama bapak ibu guru beserta komite mencari cara dan solusi dalam pembelajaran secara daring atau online ini ,dari koordinasi ini kami mendapatkan beberapa kendala yang harus dicarikan solusi secepatnya,kendala itu antara lain :
1. Sebagian guru di UPT SD Negeri 150 Gresik masih kurang dalam pemanfaatan IT dalam dunia pendidikan,
2. Sebagian walimurid belum mempunyai fasilitas IT ( dalam hal ini Smartphone ) yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa.
3. Tidak semua siswa dibekali dan diperbolehkan oleh orang tua untuk memiliki smartphone sendiri,dan sebagian wali murid merupakan karyawan yang bekerja secara sift,sehingga anak anak baru bisa mengikuti pembelajaran ketika orang tua dirumah'